Dalam Kristen ada yang disebut jiwa, dalam Buddha tidak ada entitas yang disebut diri (anatta), dalam Hindu ada atman. Mari kita menyelami apa yang disebut diri tanpa latar belakang teori atau doktrin mana pun, entah Kristen, Hindu, Buddha, atau yang lain.
Lihatlah mobil di jalan raya. Apa yang disebut mobil? Apakah rodanya, setirnya, tempat duduknya, mesinnya? Bukankah mobil adalah semua itu? Bukankah mobil tak lain sekadar nama dari kumpulan semua unsur-unsur itu sehingga sebenarnya mobil sendiri secara ontologis tidak ada?
Begitu pula apa yang disebut diri individual. Tidak ada diri tanpa kesadaran dengan seluruh isinya yang adalah ingatan, pikiran, perasaan, keinginan, kehendak, dan seterusnya. Kalau Anda berpikir, Anda ada; kalau Anda tidak berpikir Anda tidak ada.
Diri-individual secara ontologis sebenarnya tidak ada. Ketika orang merasa memiliki entitas yang disebut diri-individual, rasa-diri itu sesungguhnya merupakan ilusi yang diciptakan oleh pikiran. Ketika pikiran tidak ada, rasa-diri itu pun tidak ada. Bisakah Anda mengalami langsung kebenaran itu, bukan memahami sebagai teori?
(Dari: Buku Meditasi Sebagai Pembebasan Diri, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit: Kanisius 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar