Spiritualitas berarti ‘bangun,’ terjaga. Kebanyakan orang, walaupun mereka tidak mengetahuinya, sedang ‘tertidur.’ Mereka dilahirkan dalam keadaan ‘tertidur,’ mereka hidup dalam keadaan ‘tertidur,’ mereka menikah dalam keadaan ‘tertidur,’ mereka membesarkan dan mengasuh anak-anak mereka dalam keadaan ‘tertidur,’ mereka meninggal dalam keadaan ‘tertidur,’ tanpa pernah menyadari kebaikan dan keindahan sesuatu yang disebut keberadaan atau eksistensi manusia.
Banyak orang mengatakan, mereka ingin keluar dari taman kanak-kanak, tetapi jangan percayai apa yang mereka katakan. Yang mereka ingin Anda lakukan sebetulnya adalah memperbaiki ‘mainan’ mereka yang rusak. “Kembalikan istriku! Kembalikan pekerjaanku! Kembalikan uangku! Kembalikan nama baikku, keberhasilanku!” Bahkan psikolog terkenal akan mengatakan kepada Anda, orang-orang itu sebenarnya tidak ingin disembuhkan. Mereka hanya ingin rasa sakit mereka diredakan, dan proses penyembuhan biasanya menyakitkan.
Bangun dari tidur tidak menyenangkan. Anda merasa lebih nyaman dan enak di tempat tidur. Karena itu, seorang guru yang bijaksana tidak akan berusaha mem-‘bangun’-kan orang-orang. Saya harap saya pun dapat bersikap bijaksana, tidak berusaha melakukan apa pun untuk mem-‘bangun’-kan Anda, jika Anda sedang ‘tidur.’ Itu benar-benar bukan urusan saya, walaupun saya akan mengatakan berkali-kali, “Bangun!”
Urusan saya adalah melakukan apa yang ingin saya lakukan, menarikan tarian saya. Bila Anda memperoleh manfaat dari apa yang saya lakukan, syukurlah. Tetapi bila tidak, sayang sekali! Seperti kata pepatah Arab, “Sifat hujan pada dasarnya sama. Tetapi hujan itu membuat semak berduri tumbuh di rawa-rawa dan bunga-bunga tumbuh di taman.”
(Dari: Buku Awareness – Butir-Butir Mutiara Pencerahan, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit: Gramedia, 1999)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar