Upaya mengenyahkan keterikatan dengan menilai, menganalisis, mengontrol, mengharuskan, memaksakan diri untuk memaafkan, membuang, dan seterusnya, tidak akan mendatangkan pembebasan, justru menambah keterbelengguan.
Pintu pembebasan terbuka lewat kesadaran. Karena itu, tidak ada pembebasan sejati tanpa pengenalan diri. Mengenal diri tidak sama dengan sekadar mengenal kelebihan dan kekurangan diri, merenung dan berefleksi diri, mencocokkan diri dengan teori-teori psikologi kepribadian, atau mengenal diri lewat bantuan guru rohani. Mengenal diri berarti menyadari seluruh gerak diri secara langsung dari saat ke saat.
Menolak keterikatan berarti menolak fakta kehidupan yang penuh dengan keterikatan. Upaya untuk mengatasi keterikatan tidak akan membawa kita keluar dari keterikatan.
Orang tidak mungkin bebas dari sakit, tetapi orang bisa bebas dari belenggu rasa sakit. Orang tidak mungkin bebas dari usia tua, tetapi orang bisa bebas dari beban usia tua. Orang tidak mungkin bebas dari keterbatasan, tetapi orang bisa bebas dari belenggu keterbatasan.
Dengan menyadari gerak pikiran, keinginan, dan diri sedalam-dalamnya, pintu pembebasan terbuka dengan sendirinya. Di sinilah kebebasan total mungkin terjadi.
(Dari: Buku Revolusi Batin Adalah Revolusi Sosial, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit: Kanisius, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar