Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan di dunia ini.
Mereka mengerjakannya selama empat puluh tahun dan menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan. Raja telah berusia enam puluh tahun dan berkata kepada mereka, "Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaskan dasar-dasar semua kebijaksanaan itu."
Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan di dunia dalam seratus jilid. "Itu masih terlalu banyak," kata raja. "Saya telah berumur tujuh puluh tahun. Peras lagi semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling mendasar," ujarnya.
Orang-orang bijak itu mencoba lagi memeras semua kebijaksanaan di dunia hanya dalam satu buku. Tetapi, waktu itu raja telah terbaring di tempat tidur menjelang kematiannya. Pemimpin para mahaguru lalu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada di dalam satu buku itu hanya menjadi satu pernyataan: "Manusia hidup, menderita, dan mati. Satu-satunya yang tetap bertahan adalah Cinta." (Willi Hoffsuemer)
(Dari: Buku 1500 Cerita Bermakna jilid ke-3, karya Frank Mihalic, SVD. Penerbit Obor, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar