Mungkin kita akan merasa kecewa, bila memikirkan kekurangan-kekurangan diri kita, dan membayangkan diri bagaikan seorang bayi yang baru mulai belajar berdiri di atas kakinya sendiri, tetapi bertekad kuat untuk menaiki tangga supaya bisa bertemu dengan sang bunda.
Perlahan-lahan, sang anak mulai mengangkat kakinya yang mungil, memulai langkah pertamanya, meski setiap kali ia terantuk dan jatuh.
Lakukanlah seperti yang diperbuat si anak kecil itu.
Dengan menghayati segala kebajikan, tetap melangkahkan kaki memanjat tangga-tangga kesempurnaan.
Tetapi, jangan membayangkan dengan kekuatanmu sendiri akan berhasil memulai langkah pertama menaiki tangga.
Yang Tuhan minta darimu hanyalah kehendak baikmu. Dengan tatapan penuh kasih sayang Ia memandangmu dari puncak tangga. Saat itu, Ia terharu melihat upayamu, Ia akan menggendongmu ke dalam kerajaanNya, agar tidak meninggalkan Dia lagi.
Namun, bila engkau tidak mencoba untuk memulai langkah pertama, engkau akan tetap tinggal di tanah untuk selamanya.
(Dari: Buku Berpasrah Penuh - 30 Hari Bersama Mahaguru Spiritual Theresia dari Lisieux, editor serial John Kirvan. Penerbit Obor, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar