Apa yang Anda lakukan saat berada dalam lift yang penuh sesak? Anda akan menunduk, menatap ke pintu, atau mengutak-atik telepon genggam. Anda menghindari kontak mata dengan penumpang lift yang lain, karena tidak merasa nyaman berdekatan dengan orang asing.
Hal itu membuktikan, setiap orang punya boundary: tembok pembatas tak terlihat di sekeliling tubuhnya. Jika seorang asing mencoba mendekat, secara refleks tubuh akan resah dan bergerak menjauh sampai ke 'jarak aman.' Tidak heran, kita hanya merasa nyaman berada dalam lingkungan keluarga dan teman. Lingkaran kasih kita sempit.
Lingkaran kasih kita perlu diperluas dengan meruntuhkan tembok pembatas, yang membuat kita malas menjangkau orang asing. Tentu saja, ini tak bisa terjadi dengan sendirinya.
Kita perlu berjuang mengatasi rasa tidak nyaman. Lalu, membangun jembatan persahabatan dengan orang di sekitar kita yang berbeda suku, agama, budaya, maupun status sosialnya. Keluarlah dari zona nyaman, perluaslah kepedulian terhadap orang-orang lain.
(Dari: buku Renungan Harian - Agustus 2010. Penerbit Yayasan Gloria, Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar