Ketika David Dorr, dokter bedah di Amerika Serikat, diberitahu ia mengidap penyakit Hodgkin (kanker getah bening); ia menyadari waktu hidupnya terbatas, tetapi ia tetap bekerja.
Istrinya, Roberta Dorr, merespons dengan cara berbeda. Ia bertanya kepada Tuhan, "Mengapa?" namun tak ada jawaban. Akhirnya, Roberta mengubah pertanyaannya, "Bagaimana Tuhan ingin aku berdoa untuk suamiku?"
Roberta lalu berkeyakinan, ia harus berdoa agar suaminya bisa menggunakan pengetahuan medis yang dimilikinya untuk kebaikan orang lain. Ketika Roberta mulai berdoa seperti itu, beban berat terangkat dari hatinya.
Setahun kemudian, sewaktu menjalani pemeriksaan berkala, para dokter di rumah sakit John Hopkins terkejut. Mereka tidak mendapati jejak penyakit Hodgkin dalam tubuh David.
Tiga tahun berselang, para dokter membebaskan David dari penyakit itu sama sekali, tanpa mampu menjelaskan apa yang terjadi. David lalu pergi ke jalur Gaza, di mana ia sangat dibutuhkan sebagai dokter bedah.
Untuk dapat mendoakan kehendak Tuhan, pertama-tama kita harus tahu apa yang menjadi kehendakNya itu. Mintalah petunjukNya dan Ia akan menjawab.
Sebagaimana napas bagi tubuh, begitu pula doa bagi jiwa.
(Dari: Buku Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat - untuk Pendoa, editor Dr. Lyndon Saputra. Penerbit Gospel Press, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar