Tenggelam dalam data merupakan bagian sehari-hari dalam kehidupan perusahaan saat ini. Memiliki terlalu banyak informasi sama berbahayanya dengan hanya memiliki terlalu sedikit informasi.
Tersedianya informasi yang berlimpah menyebabkan tingkat stres semakin besar dan muncul ketidakpuasan dalam pekerjaan - termasuk di dalamnya sindrom kelelahan informasi seperti gelisah, meragukan diri sendiri, kehilangan kapasitas menganalisis, cenderung menyalahkan orang lain, menyia-nyiakan waktu, dan dalam beberapa hal menderita penyakit.
Kita memiliki terlalu banyak informasi yang begitu cepat datangnya. Padahal, hanya ada sejumlah rincian dalam kehidupan seseorang yang mampu ditangani dengan baik. Ketika batas itu terlampaui, otak kita menolak untuk memroses lebih lanjut.
Dalam 30 tahun terakhir ini, kemajuan telah memberi kita begitu banyak informasi dibandingkan seluruh informasi selama 5000 tahun sebelumnya. Ke mana pun kita memandang, kita dikelilingi data. Contohnya, selama setahun, ada 230 jurnal yang saya terima. Semua jurnal hanya disimpan, rencananya saya baca pada hari-hari yang hanya ada di angan-angan saya.
Tak seorang pun sanggup mengejar semua informasi. Untuk merespons informasi, kembangkanlah sistem penyeleksian informasi Anda. Seleksilah dengan ketat.
Jika kita tidak bisa menemukan cara supaya kita bisa tetap terapung di tengah gelombang dahsyat informasi, mungkin akhirnya kita akan tenggelam di dalamnya. (Dr. David Lewis, psikolog)
(Dari: Buku A Minute of Margin - Mengembalikan Keseimbangan kepada Hidup yang Sibuk, karya Richard A. Swenson, M.D. Penerbit CV Pionir Jaya, 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar