Aiden Wilson Tozer (1897-1963), seorang pendeta dan penulis, percaya bahwa gereja justru cenderung membawa orang menjauh dari kedalaman untuk memusatkan diri kepada Tuhan. Selama 30 tahun ia melayani di gereja Southside Alliance, Chicago.
Tozer melihat, orang-orang religius terlibat dalam program, metode, organisasi, dan dunia yang menyita waktu dan perhatian, tetapi tidak pernah dapat memuaskan kerinduan hati mereka. Ia menulis buku-buku yang membuat orang-orang terpanggil kembali untuk menjalani kehidupan yang mendalam bersama dengan Roh.
Tozer mengamati, kehidupan modern yang bergerak cepat telah merampas orang-orang dari kemampuan mereka untuk mendekat secara mendalam kepada Tuhan. Rasa percaya diri mereka telah membuat mereka lupa bagaimana mengenal Tuhan dalam keheningan.
Tozer sedih terhadap gereja yang telah kehilangan fokus akan kedalaman relasi yang mesra dengan Tuhan. Penekanan gereja hanya pada doktrin yang benar dan pengajaran Kitab Suci telah mengabaikan kerinduan dasar manusia akan Tuhan.
Ia bersyukur kepada Tuhan untuk beberapa orang yang haus untuk mencicipi kemanisan yang menyegarkan dari cinta Tuhan. Tozer percaya, di dalam diri setiap orang ada "sebuah tempat kudus, tempat berdiam hakikat misterius," sebuah karunia dari Sang Pencipta.
Tozer bertelungkup di lantai ruang kerjanya dengan diam, tanpa kata-kata menyembah Tuhan, mengabaikan sekitarnya. Ia merindukan yang lain untuk juga menemukan persekutuan mendalam dengan Tuhan seperti yang dialaminya.
Buku spiritual klasik The Cloud of Unknowing mengajarkan untuk mendekati Tuhan secara sederhana dengan mendorong kita melepaskan segala sesuatu sebagai ungkapan cinta kita kepada Tuhan. Dengan memiliki Sumber segala sesuatu, kita memiliki kepuasan utuh.
(Dari:
Buku Edisi Khusus Saat Teduh – 40 Hari
Semakin Dekat dengan Tuhan, karya J. David Muyskens. Penerbit PT BPK Gunung
Mulia, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar