Saya sangat menikmati kebersamaan dengan banyak orang. Namun, saya berusaha tidak menggantungkan diri pada orang lain. Jika kita menggantungkan diri pada orang lain berarti kebahagiaan kita bergantung pula pada mereka.
Jika kita menggantungkan kebahagiaan kita pada orang lain, hal berikutnya yang akan kita lakukan, sadar atau tidak, adalah menuntut orang lain melakukan sesuatu untuk kebahagiaan kita. Tahap selanjutnya, kita mulai dipenuhi rasa takut: takut kehilangan, takut diabaikan, takut ditolak. Semua itu akan menjadi hal yang sangat menguasai diri kita.
Cinta sejati melenyapkan ketakutan. Bila ada cinta, tidak ada keharusan, tuntutan, dan ketergantungan. Dapatkah seseorang dikatakan mencintai, jika orang yang dicintainya menjadi tergantung padanya, sehingga tidak bebas menjadi dirinya sendiri?
Karena itu, jadikanlah cinta sejati sebagai vitamin bagi jiwa. Orang yang memiliki cinta sejati akan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.
(Dari: Buku Momen Inspirasi - Renungan Bagi Kesehatan Jiwa jilid ke-3, karya Imanuel Kristo. Penerbit Andi - Yogyakarta, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar