Sebuah iklan di jendela usaha dry cleaning dan pencelupan:
We dye to live, we live to dye.
The more we dye, the more we live.
And the more we live, the more we dye.
Kata dye yang berarti mencelup, diucapkan sama dengan die atau mati. Kalau dye dibaca sebagai die, maka terjemahannya menjadi:
Kami mati untuk hidup, kami hidup untuk mati.
Semakin kami mati, semakin kami hidup.
Dan semakin kami hidup, semakin kami mati.
Ketika James Calvert (1813-1892) berangkat menjadi misionaris bagi orang-orang kanibal di Kepulauan Fiji, kapten kapal yang membawanya berusaha membujuk untuk membatalkan niatnya. "Kau akan kehilangan nyawa kalau kau pergi ke tengah orang-orang liar seperti itu," ujar kapten kapal.
Calvert hanya menjawab, "Kami telah mati sebelum kami datang ke sini."
(Dari: Buku Real Stories for the Soul jilid ke-1 - Kisah-kisah Sejati bagi Jiwa, karya Robert J. Morgan. Penerbit Gospel Press, 2003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar