Aku tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. Aku pergi ke dokter gigi untuk membersihkan gigi secara rutin. Petugasnya ramah dan gembira seperti biasa. Setelah selesai, aku ke kamar mandi.
Saat membuka pintu kamar mandi dan berjalan ke lobi, ruangan jadi sangat hening dan gelap. Saat itulah aku menyadari, aku seorang diri dan kemungkinan petugasnya sedang keluar makan siang. Aku akan keluar sendiri, tidak masalah. Ternyata pintu tidak mau membuka. Aku agak panik, tetapi berpikir bahwa aku hanya perlu menyibukkan diri sampai mereka kembali.
Aku menemukan tombol lampu, menyamankan diri di sofa ruang tunggu, dan mengeluarkan semua album foto yang belum pernah kusentuh. Aku perhatikan, semua orang yang giginya telah diperbaiki menjadi sangat percaya diri.
Saat membolak-balik halaman album dan mendapati perubahan pada orang-orang, aku mulai bertanya-tanya tentang arti senyum. Ketika tersenyum pada seseorang, kita tidak bisa melihat senyum kita. Tetapi, kita dapat melihat senyum kita terpantul kembali kepada kita melalui wajah orang yang kita berikan senyum.
Senyum memberi semangat bagi si penerima, jika ia terbuka untuk itu. Paling tidak, itulah yang kurasakan ketika seseorang tersenyum kepadaku. Senyum adalah pesan kehangatan yang disepelekan oleh sebagian besar dari kita.
Ketika terbangun dari lamunanku tentang senyum, hampir satu setengah jam telah berlalu. Dokter gigi membuka pintu, senyumnya menghilang saat ia melihat aku duduk di ruang tunggu. Diperlukan beberapa detik, sebelum ia menyadari apa yang terjadi.
Sementara para staf masih agak bingung dan berulang meminta maaf, aku merasa sangat gembira karena dapat tetap tersenyum. Ternyata, ketidaknyamanan sehari-hari bisa mengubah diri kita, jika kita terbuka untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Saat itulah aku melihat sebuah hiasan di dinding yang bertuliskan: "Sebuah senyum berlalu dalam sekilas, tetapi ingatan akan senyum itu bertahan sepanjang masa." Tulisan itu benar sekali. (Leah M. Cano)
(Dari: Buku Chicken Soup for the Soul - Think Positive, karya Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Amy Newmark. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar