Suatu hari, saat ia sedang memasak, ia melihat sebentuk kapal laut di kejauhan. Buru-buru ia lari ke pantai dan melompat-lompat dengan gembira. Ia melambaikan tangan dan berteriak sekuatnya. Tetapi, kapal itu terus berlayar.
Dengan kecewa dan kesal lelaki itu kembali ke pondoknya. Ternyata pondoknya habis terbakar. Semua barang miliknya musnah. Ia menangis. Sungguh, hari terburuk dalam hidupnya.
Beberapa jam kemudian, sebuah kapal datang menyelamatkannya. Lelaki itu sangat senang. "Bagaimana Anda bisa tahu saya ada di sini?" tanyanya kepada kapten kapal. "Kami melihat tanda asap Anda," jawab sang kapten.
***
Janganlah menilai suatu pengalaman berdasarkan nilai yang kasat mata saja. Terkadang apa yang kelihatannya sebagai hal terburuk bisa berubah menjadi hal yang terbaik. Ada "hadiah" yang menanti di belakang setiap tragedi. Jika Anda terbuka pada kenyataan hidup, maka "hadiah" itu kelak akan terungkap.
Ketika terjadi sesuatu yang menyakitkan, itu bukanlah akhir dari sebuah cerita, melainkan hanya bagian dari sebuah buku. Bertahanlah sampai akhir cerita, sehingga Anda akan menemukan nilai dan makna dari segala sesuatu yang terjadi.
(Dari: Buku Hati yang Bijaksana - Renungan untuk Kehidupan yang Lebih Berarti, karya Alan Cohen. Penerbit Interaksara, 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar