Restoran Maxim, Paris |
Ketika hendak membayar, sang suami sangat terkejut mengetahui dompetnya telah dicuri. Tiket kapal untuk kembali ke Wina juga ikut raib. Pelayan resto tak percaya kepada mereka dan menghadirkan pemilik resto.
Ada sesuatu dalam diri sang suami yang membuat pemilik resto percaya. Bahkan ia membelikan mereka tiket kapal untuk pulang ke Wina. Pemuda ini lalu berkata, "Tuan, Anda tidak pernah akan menyesali kemurahan hati Anda ini. Saya berjanji akan membuat Anda dan resto Anda terkenal. Saya akan menulis sebuah opera dan memasukkan resto Anda di dalamnya." Pemilik resto itu tersenyum. Ia berkata sudah senang jika uangnya kembali.
Pemuda tersebut, Franz Lehar, komposer opera (1870-1948) memegang teguh janjinya. Ia menulis opera berjudul The Merry Widow yang kemudian terkenal dengan salah satu lagu terkait resto Maxim di dalamnya.
Opera The Merry Widow masih terus ditonton setelah 90 tahun digelar. Dan karena opera itu, hingga sekarang orang-orang yang berkunjung ke Paris menyempatkan mampir ke restoran Maxim. Semua itu terjadi karena pemilik resto yang hidup kira-kira seratus tahun silam mau menjadi sahabat bagi komposer asing yang sedang tak punya uang sepeser pun. (Romance, Rhytm and Ripley)
(Dari: Buku 1500 Cerita Bermakna jilid ke-3, karya Frank Mihalic, SVD. Penerbit Obor, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar