Suatu kali, dr. Charles Mayo (1865-1939) - pendiri Mayo Clinic yang terkenal di dunia, mendapat kunjungan seorang tamu dari Inggris. Tamu itu menginap di kediaman Charles di Rochester.
Sang tamu meletakkan sepatu di luar kamar sebelum tidur, berharap ada pelayan yang akan membersihkan sepatunya. Melihat ada sepatu tamu di luar kamar, Charles mengambil sepatu itu dan membersihkannya sendiri.
Ketika membuka pintu keesokan pagi, sang tamu sangat senang melihat sepatunya berkilat. Ia tidak tahu, tuan rumah yang telah melakukan pekerjaan yang lazimnya dikerjakan seorang pelayan.
Charles Mayo benar-benar memahami arti melayani dengan rendah hati. Sering kali kita terbiasa ingin diakui dan didengar. Kita sulit mengalahkan ego kita yang biasa dimanja. Kita perlu menyadari, tak ada pekerjaan yang terlalu hina untuk dilakukan.
(Dari: Buku Menulis di Atas Pasir - 75 Kisah tentang Keberanian dan Keteguhan Iman, karya J.P. Vaswani. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2012)
Kuncungan perdana!
BalasHapusBlog ini sangat mencerahkan
Semoga saya bisa mengambil pelajarannya
salam hormatku