Ketika berusia 29 tahun, Levi Strauss ingin mencari penghidupan lebih baik di kota San Francisco.
Dari New York ia membawa banyak barang dagangan untuk mendirikan sebuah toko kecil di San Francisco. Ia menjual aneka barang, termasuk kain layar.
Saat sedang merapikan kain layar di tokonya, seorang pekerja tambang emas lewat dan bertanya, "Mau diapakan kain itu?" Levi menjawab, "Saya ingin menjualnya di daerah tambang emas untuk dijadikan tenda."
Pekerja tambang emas itu mengusulkan, "Jangan dijadikan tenda, tapi coba dibuat menjadi celana. Saat kami menggali tambang, celana kami sering robek. Karena itulah, kami selalu butuh celana yang kuat dan tahan lama."
Setelah mempertimbangkan ide tersebut, ia pergi ke penjahit dan mulai membuatkan celana dari kain layar. Ia memutuskan memberi nama Levi untuk produk celananya.
Pekerja tambang mulai memakai celana yang kuat dan menunjukkannya kepada banyak orang. Dalam waktu singkat, Levi mendapat pesanan sangat banyak, sehingga ia kewalahan memesan kain layar sebagai bahan utama.
Kejelian dan kecerdasan Levi menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar membuatnya mampu menuai sukses besar. Pernah diberitakan, begitu kuatnya mutu celana buatan Levi, sampai bisa digunakan untuk menarik mobil keluar dari kubangan lumpur.
Tahun 1899, celana Levi dicelupkan ke dalam air, dililit, dan dijadikan tali yang kuat untuk diikatkan di antara gerbong salah satu kereta api yang terputus. Usaha itu ternyata berhasil, kereta api bisa meneruskan perjalanan sejauh 16 km menuju kota Flagstaff. Celana jeans Levi's menjadi terkenal di seluruh dunia.
Sebuah ide sederhana mampu membuat pencapaian luar biasa - asalkan kita jeli mencermatinya.
(Dari: Buku Pembelajaran Moral dari Sifat Binatang - 50 Tip Motivasi dari 10 Binatang yang akan Membangun Kepribadian Anda!, karya Judirman Djalimin. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar