Tuhan, aku tahu, tak mungkin ada kehidupan bersama, tanpa ada kemauan untuk saling memaafkan.
Tuhan, aku pun tahu, betapa sulit memaafkan teman-teman yang hidup bersama aku dan dekat dengan aku.
Sering, mereka yang kuanggap lawan itu tidaklah datang dari kejauhan, tetapi dari lingkungan yang paling dekat dengan aku.
Orang-orang dekat selingkaran sering bisa saling menyerang dan menjatuhkan, jauh lebih keras dan brutal daripada orang-orang yang saling bermusuhan di kejauhan.
Aku pun mengalami, teman-teman dekat itu sering justru menjadi beban yang tak tertanggungkan bagiku.Sebaliknya, aku jugalah yang sering membuat mereka sedih,marah, dan menderita.
Adakah hal itu wajar, ya Tuhan, sampai Nabi Yusuf pun dibenci dan dibuang oleh saudara-saudaranya sendiri?
Namun, Kau tak membuat Yusuf jadi pembenci atau pembalas dendam. Yusuf menjadi pemaaf, serta rela memberi makan dan tumpangan bagi saudara-saudaranya yang dulu membenci dan membuangnya. Hatinya tak tega melihat saudara-saudaranya yang terkena bencana kelaparan.
Pada Yusuf, Kau telah membuat yang baik dari yang jahat, untuk menunjukkan, kejahatan itu adalah sia-sia dan akan kalah.
Tuhan, sadarkanlah aku, jika aku membenci, bukan orang lain tetapi aku sendirilah yang akan merugi.
Hidupku jadi tidak tenang karena ingin membalas dendam, tidurku akan terganggu karena setiap kali memikirkan bagaimana aku bisa menderitakan orang yang membenci aku.
Berilah aku rahmat untuk mengerti, ya Tuhan, dengan mengampuni dan memaafkan, bukan orang lain tetapi aku sendirilah yang pertama-tama akan diuntungkan.
Hidupku tak lagi dijerat dan dibebani dengan bayang-bayang, kapan aku bisa membalas dendam. Aku akan tidur dengan tenang, karena pelbagai beban dendam dan kebencian diam-diam telah terangkat pergi, dan aku menjadi lega sekali.
Tuhan, berilah aku kerahiman-Mu, hingga aku benar-benar sadar dan bisa menjalankan anjuran-Mu: hendaknya aku mengampuni sesamaku tidak hanya tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh. Kuserahkan pada-Mu ya Tuhan, dendam dan kebencianku. Berilah aku pengampunan-Mu. Amin.
(Georg Magirius)
(Dari: Buku Laksana Rusa Mendamba Air - Persembahan Harian 2017. Penerbit Sekretariat Nasional Kerasulan Doa Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar