Sebagian besar dari kita pernah mengalami trauma. Kita punya pilihan tentang pengalaman traumatis itu akan menjadi apa bagi diri kita.
Apakah kita memilih untuk menjadikannya sebagai hal yang melukai begitu dalam, sampai akhirnya membunuh kita karena kita tak pernah mengatasinya? Atau kita memilih menjadikan pengalaman traumatis itu butiran pasir yang akan menghasilkan mutiara yang menakjubkan?
Ada hikmah tersembunyi di balik setiap trauma. Namun, diperlukan visi yang lebih dalam untuk melihatnya. Jika kita memandang trauma masa lalu dengan sudut pandang baru, kita akan melihat hikmah yang ditawarkan. Jika kita tak menerima hikmahnya, trauma itu akan menjadi bagian dari pertahanan kita, pelindung karakter diri kita.
Kesediaan kita melihat hikmah dari trauma memungkinkan kita menyingkirkan pelindung karakter diri kita. Energi lalu mengalir, sehingga bisa digunakan untuk kesehatan dan kebahagiaan kita.
Latihan
Hari ini, bayangkan Anda mengambil trauma yang pernah Anda alami, lalu menyerahkan trauma itu kepada Tuhan. Rasakanlah hikmah yang menghampiri Anda. Terimalah hikmah, kedamaian, dan pemahaman baru ini. Anda akan merasakan sebuah hidup baru muncul kembali.
(Dari: Buku Kalau Sakit, Bukan Cinta - 366 Rahasia Hubungan yang Sukses, karya Chuck Spezzano, Ph.D. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar