Seorang wanita menyebarkan sepotong berita yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui berita itu. Orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati dan terpukul.
Kemudian, wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita itu salah. Dia menyesal dan mendatangi orang tua yang bijak untuk meminta nasihat apa yang dapat dia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya.
"Pergilah ke pasar," kata orang tua bijak itu, "belilah seekor ayam. Sembelihlah. Kemudian, dalam perjalanan pulang, cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan."
Wanita itu melakukan apa yang disarankan orang bijak tersebut. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarkan berita bohong kepada penduduk desa.
Keesokan hari, ia kembali mengunjungi orang bijak dan menanyakan persoalannya. "Hmm, kalau begitu, sekarang pergilah dan kumpulkan semua bulu yang telah kau buang kemarin. Bawa bulu-bulu itu ke sini," kata orang bijak.
Wanita itu menyusuri jalan yang dilaluinya kemarin dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang dicabutinya. Angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru, sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya.
Setelah mencari selama berjam-jam, ia kembali ke orang bijak dengan hanya membawa tiga helai bulu. "Lihatlah," kata orang bijak, "sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya ke mana Anda suka. Namun, sangat tidak mungkin mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gosip dan berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarkan rumor, tetapi sekali terlempar, Anda tidak akan pernah dapat memperbaiki kesalahan Anda sepenuhnya."
(Dari: Buku Semangkuk Mie Kuah - Rangkaian Cerita Pemuas Jiwa yang Lapar, karya Y. Rumanto. Penerbit Obor, 2008)
Cari Blog Ini
Selasa, 19 April 2016
Selasa, 12 April 2016
Terluka
Begitu perasaan Anda terluka, lakukan seperti yang Anda lakukan ketika jari Anda terluka. Torehkan sedikit yodium spiritual pada luka hati Anda
dengan segera mengucapkan
doa kasih dan pengampunan.
(Dari: Buku Berpikir Positif Setiap Hari, karya Norman Vincent Peale. Penerbit Interaksara, 2001)
dengan segera mengucapkan
doa kasih dan pengampunan.
(Dari: Buku Berpikir Positif Setiap Hari, karya Norman Vincent Peale. Penerbit Interaksara, 2001)
Langganan:
Postingan (Atom)