Cari Blog Ini

Kamis, 31 Juli 2014

Memaafkan

Amy Biehl
Ketika sedang melakukan kegiatan kemanusiaan di Afrika Selatan, Amy Biehl (1967-1993) - mahasiswi pascasarjana program Fulbright di Stanford University dan aktivis anti-apartheid, dibunuh secara mengenaskan oleh empat pemuda pada 25 Agustus 1993.

Orangtua Amy, Linda dan Peter Biehl, yang tinggal di California, Amerika Serikat, kemudian mendatangi lokasi tempat Amy terbunuh. Guguletu di Afrika Selatan adalah daerah sangat kumuh, kampung halaman para pembunuh Amy.

Pasangan Biehl sadar, kondisi lingkungan seperti itu dapat memengaruhi para pemuda di sana untuk melakukan tindak kriminal. Untuk mengenang Amy, orangtuanya mendirikan Yayasan Amy Biehl yang bertujuan memberi berbagai pelatihan bagi pemuda-pemudi di Guguletu, agar mereka bisa tumbuh menjadi manusia yang punya kualitas hidup lebih baik dan mencegah terjadinya tindak kekerasan.

Sementara itu, keempat pemuda yang membunuh Amy dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun. Tetapi, setelah menjalani masa tahanan selama 4 tahun, terjadi perubahan politik sehingga mereka mendapat amnesti.

Tahun 1998, dengan hati lapang Peter dan Linda menerima Easy Nofomela dan Ntebecko Penny - dua dari empat pemuda yang membunuh Amy, di tempat pelatihan mereka.

Ketika Peter ditanya oleh wartawan tentang tindakannya tersebut, Peter menjawab, "Dengan memaafkan, kami telah membebaskan diri kami sendiri."

Ketika Anda memaafkan dan tidak menaruh dendam kepada siapa pun, jiwa Anda akan tenang dan bebas dari kemelut permusuhan. (Anonim)

(Dari: Buku Pembelajaran Moral dari Sifat Binatang - 50 Tip Motivasi dari 10 Binatang yang akan Membangun Kepribadian Anda, karya Judirman Djalimin. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2010) 

Selasa, 29 Juli 2014

Forgive and Forget

Burung merpati termasuk salah satu makhluk hidup yang tidak punya kantong empedu. Makhluk hidup yang tak memiliki kantong empedu, tidak akan pernah bisa merasakan sakit hati, kesal, marah, balas dendam, dan sebagainya. Karena itu, burung merpati digambarkan sebagai lambang ketulusan.

Agama-agama selalu mengajarkan kepada kita untuk mengasihi sesama dan menghilangkan sifat-sifat negatif seperti benci, kesal, tawar hati, dan balas dendam. Kita perlu belajar dari merpati, sehingga kita bisa menerapkan forgive and forget - memaafkan dan melupakan. 

Ketika kita memiliki hati yang bersih, Tuhan akan selalu membuka jalan dan mencurahkan berkah karunia-Nya kepada kita.

(Dari: Buku Pembelajaran Moral dari Sifat Binatang - 50 Tip Motivasi dari 10 Binatang yang akan Membangun Kepribadian Anda, karya Judirman Djalimin. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2010)

Sabtu, 26 Juli 2014

Perubahan untuk Pembaruan

Burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya di antara semua jenis burung. Seekor rajawali bisa mencapai umur 70 tahun. Tetapi, ketika memasuki umur 40 tahun, rajawali harus membuat perubahan besar dan mengambil keputusan yang menyangkut hidup atau mati.

Di usia 40 tahunan, paruh rajawali bertambah panjang dan membengkok hampir mencapai dada, sehingga tidak bisa memangsa makanannya. Cakarnya semakin tua dan melemah, sehingga mengurangi daya cengkeram terhadap mangsanya. Bulunya bertambah lebat dan berat, sehingga sulit terbang tinggi.

Di saat itulah, rajawali harus meluangkan waktu untuk membarui dirinya. Rajawali punya dua pilihan: mati kelaparan atau harus menjalankan dan melalui proses perubahan yang sangat menyakitkan.

Untuk menjalani proses perubahan, rajawali harus terbang ke puncak gunung. Di sana ia harus mematahkan paruhnya dengan cara menghantamkannya berulang-ulang ke batu yang keras. Selain itu, rajawali juga harus mencabuti cakar dan bulu-bulunya, agar kuku dan bulu baru bisa tumbuh kembali. 

Rajawali harus menanti dengan sabar proses pertumbuhan paruh, cakar, dan bulunya. Ia perlu sinar matahari untuk mempercepat penyembuhan dan pertumbuhan bulu-bulunya. Proses perubahan yang sangat menyiksa dan menyakitkan itu harus dijalani seekor rajawali selama enam bulan. Tetapi, setelah melalui proses perubahan untuk pembaruan ini, rajawali mampu hidup 30 tahun lagi.

Jika kita perhatikan dengan saksama, proses perubahan yang dialami rajawali sangat mirip dengan proses perubahan yang dialami manusia. Namun, kenyataannya banyak orang tidak mau dan tidak tahan menjalani proses perubahan; walaupun mereka sadar, dengan melakukan perubahan, mereka akan menjadi manusia yang lebih baik.

(Dari: Buku Pembelajaran Moral dari Sifat Binatang - 50 Tip Motivasi dari 10 Binatang yang akan Membangun Kepribadian Anda, karya Judirman Djalimin. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2010)
 

Rabu, 23 Juli 2014

Memberikan yang Terbaik

Yang kita terima dalam hubungan kita memungkinkan kita untuk mengenali apa yang kita berikan. Karena kita ingin yang terbaik dalam hubungan kita, kita pun memberikan yang terbaik.

Dengan memberikan yang terbaik dari diri kita, kita dapat menikmati yang terbaik dari orang lain. Memberikan yang terbaik dalam diri kita akan membuka pintu dan memberikan kesempatan untuk pemberian baru, kesenangan baru, dan kenikmatan baru dalam hubungan kita.

Latihan

Hari ini, cobalah berikan yang terbaik. Berikan hati Anda, berupayalah sekuat mungkin, dan temukan betapa indahnya hari ini.

(Dari: Buku Kalau Sakit, Bukan Cinta - 366 Rahasia Hubungan yang Sukses hal. 307, karya Chuck Spezzano, Ph.D. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2013)
  

Minggu, 20 Juli 2014

Tempat Perlindungan

Corrie Ten Boom
Dalam buku The Hiding Place, penulis Corrie Ten Boom (1892-1983) mengisahkan masa penuh ketegangan yang dialami keluarganya di Belanda selama invasi Jerman. 

Suatu malam, saat Corrie berbaring gelisah di tempat tidurnya, para pengebom perang terbang dengan suara bergemuruh, meriam meletus di dekat sana. Corrie juga mendengar suara saudara perempuannya di dapur lantai bawah.

Tak dapat tidur, Corrie bergabung dengan Betsie untuk minum secangkir teh. Keduanya berbincang sampai larut malam, hingga suara pengebom berangsur menghilang. Mereka tahu, ledakan-ledakan telah mencabik-cabik sebuah daerah dekat rumah mereka, namun semua sekarang sudah senyap.

Corrie berjalan tersandung-sandung dalam gelap, kembali ke tempat tidurnya. Ia menjulurkan tangan untuk menepuk-nepuk bantalnya sebelum membaringkan diri. Sesuatu yang tajam menggores tangannya. Benda itu adalah logam bergerigi sepanjang 25 cm! Ia berteriak memanggil saudaranya, bergegas turun tangga dengan memegang pecahan meriam tersebut.

Sewaktu Betsie membalut luka di tangan saudaranya, Corrie berujar, "Betsie, kalau aku tidak mendengarmu di dapur dan minum teh bersamamu...." Betsie menyergah, "Tidak ada 'kalau' dalam dunia Tuhan. KehendakNya adalah keselamatan kita." Corrie kemudian meneruskannya ke seluruh dunia, "Kehendak Tuhan adalah tempat perlindungan kita."

Saya lebih memilih berjalan dengan Tuhan dalam kegelapan daripada pergi sendirian dalam terang.

(Dari: Buku Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin, editor Dr. Lyndon Saputra. Penerbit Gospel Press, 2002)
 

Rabu, 16 Juli 2014

Meningkatnya Keruwetan

Setiap hari dunia semakin rumit. Arah kemajuan yang otomatis adalah menuju peningkatan kerumitan. Kecenderungan ini kebanyakan kita sukai, karena kita menyukai perangkat keras yang canggih dan keren seperti pesawat ulang-alik, komputer super, jantung buatan, GPS (Global Positioning System).

Namun, kerumitan bisa menjadi berkah, bisa pula sangat mengganggu. Sebagai contoh, dunia medis menjadi luar biasa kompleks. Ketika buku referensi kedokteran pertama kali muncul tahun 1947, buku itu hanya berisi 300 halaman. Kini, buku itu setebal 3.000 halaman, dan tak ada seorang dokter pun di dunia yang mengetahui semua jenis pengobatan tersebut.

Kartu kredit Discover dan perusahaan telepon interlokal Sprint bersama-sama mengiklankan layanan mereka untuk telepon interlokal: "Menelepon dengan kartu kredit Anda itu mudah, yang perlu Anda lakukan hanyalah menekan 42 angkanya!"

Semua teknologi ada dampak positif dan negatif yang berkaitan dengan kompleksitas. Tanggung jawab kita memahami dinamika ini, kemudian setiap hari membuat keputusan yang berkaitan dengan dampak paling dominan. 

Tidak cukup hanya melihat berapa banyak kecenderungan teknologis ini bisa membantu. Yang lebih penting, kita perlu memahami seberapa banyak teknologi ini bisa merusak. Janganlah hal-hal trendi atau gemerlapan menggoda kita untuk menerima kompleksitas, bila itu membahayakan dimensi-dimensi kehidupan yang sangat penting dalam emosi, relasi, dan spiritual.

Meskipun di sekeliling kita hidup ini menjadi lebih ruwet, upayakan agar kehidupan spiritual kita tidak menjadi lebih ruwet.

(Dari: Buku A Minute of Margin - Mengembalikan Keseimbangan kepada Hidup yang Sibuk, karya Richard A. Swenson, M.D. Penerbit CV Pionir Jaya, 2007)
 

Senin, 14 Juli 2014

Mengambil Risiko

Seseorang tidak dapat hidup tanpa mengambil risiko. Risiko terjalin dalam setiap aspek pengalaman kita sehari-hari:

Tertawa, berarti mengambil risiko kelihatan bodoh.
Menangis, berarti mengambil risiko kelihatan sensitif.
Mengulurkan tangan kepada orang lain, berarti mengambil risiko terlibat.
Menunjukkan perasaan, berarti mengambil risiko memperlihatkan diri kita kepada orang lain.

Mengasihi, berarti mengambil risiko tidak mendapat balasan kasih.
Hidup, berarti mengambil risiko mati.
Berharap, berarti mengambil risiko putus asa.
Mencoba, berarti mengambil risiko gagal. 
(Anonim)

Meski demikian, bahaya terbesar dalam kehidupan adalah tidak mengambil risiko sama sekali. Orang yang tidak mengambil risiko:

- Tidak meraih apa pun,
- Tidak memiliki apa pun,
- Tidak merasakan apa pun,
- Tidak menjadi siapa pun.

Jangan takut mengambil risiko yang sudah diperhitungkan. Risiko itu penting bagi pertumbuhan dalam setiap areal kehidupan.

Lebih baik mengambil risiko sekarang, daripada selalu hidup dalam ketakutan.

(Dari: Buku Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin, editor Dr. Lyndon Saputra. Penerbit Gospel Press, 2002)
   

Kamis, 10 Juli 2014

Mustahil Merasakan Ketakutan pada Saat Sekarang

Ketakutan hanya bisa dialami dengan hidup di masa depan. Berusaha untuk hidup di masa depan saat ini, yang tentu saja mustahil, hanya akan menciptakan ketegangan dan ketakutan. Kendati kita hanya mendahului lima menit dalam sebuah situasi sulit, kita akan menciptakan banyak ketakutan untuk diri kita sendiri. 

Dengan hidup di masa depan dan bukan di masa sekarang, kita hanya bisa berharap masa depan kita akan seperti masa lalu, sebab hanya masa lalu yang kita miliki untuk diberikan ke masa depan.

Namun, jika kita sepenuhnya hidup pada saat ini, kita memberikan hal ini kepada masa depan kita dan ketakutan pun hilang. Jika hidup sepenuhnya pada masa ini, seberapa pun berat tampaknya, kita tak memikirkan masa depan kita. Itulah sebabnya, tidak mungkin ada ketakutan. Itulah saatnya melepaskan dan memberi, yang membuka pintu bagi keabadian dan cinta, lawan dari ketakutan.

Latihan

Hari ini, cobalah simak cara-cara Anda akan hidup di masa depan dan menciptakan segala jenis ketakutan untuk diri Anda sendiri. Bersedialah untuk berada di masa kini, sehingga masa depan bisa mengatur dirinya sendiri. Seperti perkataan dalam A Course in Miracles, "Tempatkan masa depanmu dalam tangan Tuhan," hidup saja dari waktu ke waktu, nikmati hidup sepenuhnya. Hadirlah di sini dan terimalah kenikmatan dari setiap saat. Selamat menikmati!

(Dari: Buku Kalau Sakit, Bukan Cinta - 366 Rahasia Hubungan yang Sukses hal. 326-327, karya Chuck Spezzano, Ph.D. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2013)
  

Rabu, 09 Juli 2014

Jika Aku Tertarik pada Seseorang, Aku Memberikan Sesuatu untuk Dia

Tertarik pada seseorang menyadarkan kita bahwa kita memberikan sesuatu untuk dia. Sering kali, ketika kita tertarik pada seseorang, kita berpendapat bahwa orang itu harus memberikan sesuatu kepada kita. 

Namun, kebahagiaan kita justru datang dari kesadaran bahwa jika kita yang memberikan hadiah, suatu proyek kreatif akan menghampiri kita berkat hubungan itu. Jika kita bersedia memberi dengan integritas, kita akan menikmati hubungan yang kreatif dengan banyak orang yang bahagia.

Latihan

Hari ini, ketika Anda mengakui bahwa Anda tertarik pada seseorang, tanyakan kepada diri sendiri, "Apa yang akan saya berikan kepada dia yang benar-benar bisa mendorongnya maju?" 

Bisa jadi hanya berkah atau dukungan. Tapi, apa pun itu, berikanlah tanpa harapan akan menerima apa pun sebagai balasannya. Berikanlah dengan integritas dan cinta, dan nikmati hubungan kreatif yang kini Anda miliki bersamanya.

(Dari: Buku Kalau Sakit, Bukan Cinta - 366 Rahasia Hubungan yang Sukses hal. 287, karya Chuck Spezzano, Ph.D. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2013)
  

Selasa, 08 Juli 2014

Selalu Sampaikan Kebenaran Sampai Semua Pihak Menang

Kebenaran bukanlah senjata untuk menghajar orang-orang di sekitar kita. Kebenaran memungkinkan siapa pun untuk menang. Kebenaran adalah integrasi semua perspektif dalam situasi saat ini. Ketika semua perspektif ditambahkan, siapa pun akan termotivasi untuk bergerak maju. 

Yang selalu menyakitkan dalam sebuah situasi adalah orang-orang tidak menyampaikan seluruh kebenaran, agar bisa mencapai pemahaman dan penyelesaian. Jika semua orang di sekitar kita belum menang, itu tandanya kebenaran belum final.

Latihan

Hari ini, teruslah berkomunikasi sampai semua orang merasa menang. Jangan berhenti pada kompromi, sebab Anda akan merasa seolah-olah sedang berkorban, dan kemudian semua orang akan merasa seolah-olah mereka kalah. Teruslah berkomunikasi sampai segalanya diatasi. Kebenaran artinya semua pihak menang.

(Dari: Buku Kalau Sakit, Bukan Cinta - 366 Rahasia Hubungan yang Sukses hal. 283, karya Chuck Spezzano, Ph.D. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2013)

Senin, 07 Juli 2014

Susahnya Jadi Orang Jujur

Mampukah kita hidup normal di tengah orang-orang gila? Mungkin saja mampu, tetapi pasti tidak mudah. Satu atau dua hari mungkin kita masih bisa bertahan hidup sebagai orang normal di tengah orang gila, tetapi lama kelamaan kita pasti akan menjadi bingung sendiri: siapa yang gila dan siapa yang normal?

Begitulah kira-kira kondisi yang sedang kita hadapi di zaman sekarang. Kita akan selalu dihadapkan dengan sistem atau bahkan orang yang tidak menyukai kejujuran dan kebenaran. Jujur menjadi sebuah kata yang mahal. Pada waktu kita berusaha menjadi jujur, tidak jarang orang malah membenci kita dan menganggap kita sok suci. Apa yang harus kita lakukan dalam kondisi seperti ini?

Nabi/Raja Daud (+ 1040-970 SM) pernah mengalami hal seperti itu. Ia berteriak karena dikelilingi orang-orang fasik yang tidak menyukai hidup benar dan jujur seperti yang dijalaninya. Nabi/Raja Daud tidak bisa melawan. Yang ia lakukan adalah datang kepada Tuhan dan berdoa dengan keyakinan bahwa orang yang benar dan jujur tetap berada dalam lindungan Tuhan.

Mungkin kita mengalami hal serupa. Keadaan dunia saat ini bisa memaksa kita berbuat tidak jujur. Akan tetapi, marilah kita memantapkan langkah untuk selalu bertindak jujur, berapa pun besar risiko yang harus kita tanggung. Kemantapan langkah itu kita iringi dengan keyakinan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita terantuk. Tuhan akan senantiasa menyertai dan melindungi kita.

(Dari: Buku Renungan Harian 3 Agustus 2010, penerbit Yayasan Gloria, Yogyakarta)
 

Sabtu, 05 Juli 2014

Perubahan Radikal versus Perubahan Sedikit Demi Sedikit

Banyak orang rindu memperoleh kembali margin dalam kehidupan mereka. Margin adalah suatu ruang antara beban hidup kita dengan batas-batas kesanggupan kita. 

Setiap orang memerlukan margin di mana energi kita diisi kembali, relasi-relasi kita dipupuk, dan hikmat ditemukan.

Setelah berlarut-larut menggumuli stres dan kelebihan beban hidup setiap hari, orang berupaya mengatasi masalahnya. Namun, bagaimana cara memulainya?

Ada dua jalan menuju ke arah margin. Jalan pertama, perubahan radikal; dan jalan kedua perubahan yang dilakukan sedikit demi sedikit. Keduanya memiliki tujuan yang sama, tetapi jalan pertama akan membawa Anda lebih cepat sampai ke tujuan.

Setelah hidup dengan beban berlebihan selama bertahun-tahun dan telah lelah berjuang, semakin banyak orang yang sangat keletihan dan siap melakukan perubahan besar. Ketika mereka melihat suatu restrukturisasi yang masuk akal secara emosi dan spiritual, tak ada lagi yang mereka inginkan selain menyapu bersih yang lama dan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.

Keputusan seperti itu untuk memperoleh margin, mungkin mengakibatkan  pengurangan jam kerja, memulai dari awal suatu pekerjaan yang berbeda, membeli rumah lebih kecil, menjual mobil atau kapal atau pesawat pribadi yang mahal. Kebanyakan perubahan radikal ini memerlukan penyederhanaan yang sungguh-sungguh.

Pendekatan radikal tersebut bisa sangat menolong dalam membangun margin kembali. Namun, perlu diperhatikan, jangan membuat keputusan restrukturisasi yang penting secara tergesa-gesa. Semakin penting suatu keputusan, semakin perlu waktu cukup untuk mempertimbangkannya.

Tetapi, kebanyakan orang yang tidak bisa atau tidak bersedia mengambil solusi radikal dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, memiliki kecenderungan melakukan perubahan sedikit demi sedikit. Umumnya, mereka adalah orang-orang yang keletihan, tetapi takut akan munculnya gangguan bahkan kekacauan karena perubahan yang tiba-tiba. Mereka lebih suka keluar dari penderitaan mereka selangkah demi selangkah.

Perlu diperhatikan, sebagian besar hidup kita sudah sangat tidak bermargin lagi, sehingga perbaikan yang dilakukan sedikit demi sedikit mungkin tidak akan menghasilkan perubahan substantif yang cukup untuk mengurangi rasa sakit. Dalam hal ini, nasihat saya adalah lakukan tindakan yang lebih berani.

Kalau kita sendiri tidak mengubah arah tujuan, kemungkinan besar kita akan berakhir di tempat di mana kita mulai diarahkan. (Pepatah dari China)

(Dari: Buku A Minute of Margin - Mengembalikan Keseimbangan pada Hidup yang Sibuk, karya Richard A. Swenson, M.D. Penerbit CV Pionir Jaya, 2007)
 

Kamis, 03 Juli 2014

Tanda Keberhasilan

Ketika Amerika Serikat sedang mencari bentuk sebagai sebuah bangsa, Andrew Bradford memiliki kontrak bisnis yang membuat iri perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan milik Bradford diberi tanggung jawab mengerjakan semua pencetakan resmi untuk negara bagian Pennsylvania.

Perusahaan milik Bradford memiliki reputasi terkadang menghasilkan produk cetakan berkualitas buruk. Itulah yang terjadi ketika Bradford diminta mencetak dokumen penting, yang rencananya akan diantar langsung oleh gubernur. Dokumen itu dibuat serampangan dan tidak mengesankan.

Seorang pemuda pemilik percetakan lain -melihat contoh hasil cetakan yang tidak rapi itu sebagai suatu peluang besar. Ia menyiapkan dokumen yang elegan, lalu mengajukannya kepada gubernur. 

Pemuda tersebut segera diberi kontrak untuk semua pencetakan negara bagian Pennsylvania. Pemuda itu adalah Benjamin Franklin (1706-1790). Ia mengganti cetakan yang bermutu rendah dengan sesuatu yang berkualitas unggul. Itulah tanda keberhasilan, apa pun itu - termasuk kehidupan kita sendiri.

Beri saya seorang pegawai gudang DENGAN suatu sasaran, dan saya akan memberi Anda seorang yang akan membuat sejarah. Beri saya seorang TANPA suatu sasaran, dan saya akan memberi Anda seorang pegawai gudang.

(Dari: Buku Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin, editor Dr. Lyndon Saputra. Penerbit Gospel Press, 2002)
  

Selasa, 01 Juli 2014

Tanpa Banyak Kata

Memorial yang dibangun di Washington D.C. untuk mengenang Presiden Amerika Serikat ke-32, Franklin Delano Roosevelt/FDR (1882-1945), berdiri setelah diperdebatkan selama bertahun-tahun. 

Kelompok perempuan menuntut agar Eleanor Roosevelt -istri Presiden FDR- diberi pengakuan semestinya. Sementara itu, para aktivis penyandang cacat meminta patung FDR ditampilkan dalam keadaan duduk di kursi roda. FDR pernah terserang penyakit polio yang membuat kakinya lumpuh. 

Akhirnya, setelah terjadi banyak kontroversi, memorial itu rampung. Memorial tersebut memberi kesaksian tanpa banyak kata pujian, bagaimana Presiden FDR dan istrinya melayani masyarakat Amerika Serikat dalam masa suram di negara itu, karena depresi besar yang terjadi mulai tahun 1929.

Desain memorial yang unik, membuat para pengunjung tidak melihat sesuatu yang menonjol saat menyusurinya. Hanya dinding granit rata setinggi kira-kira 20 kaki dengan sebuah kutipan singkat dari FDR. Setelah memutari dinding itu, para pengunjung bergerak dari satu areal ke areal lain yang ditandai dengan ketenangan yang mendalam.

Para pengunjung diajak memandangi patung-patung pria dan wanita seukuran manusia - berdiri dalam antrean pembagian makanan, membaca kutipan-kutipan tentang kekejaman perang, menatap langsung ke mata Eleanor Roosevelt, dan akhirnya mendongak melihat FDR duduk di kursi rodanya dengan anjing terrier berdiri di sampingnya.

Kekuatan memorial itu berasal dari kemampuannya membawa para pengunjung menyelami sosok seorang yang memiliki hasrat kuat untuk melayani negaranya. Pengaruh kuat memorial itu adalah membuat setiap pengunjung semakin sadar akan tanggung jawab luar biasa dari kepemimpinan - bukan saja kepemimpinan seorang presiden, namun kepemimpinan semua orang.

Jika Anda ragu akan tujuan Anda, ingatlah kata-kata Martin Luther King, Jr., "Semua orang dapat menjadi besar, karena semua orang dapat melayani."

(Dari: Buku Nikmatilah Fajar Menyingsing bersama Allah, editor Daru Susilowati. Penerbit Gospel Press, 2002)